Panen Rupiah dari Pot, Siasat Usaha Sambilan dari Lahan Terbatas



Menanam Rupiah dalam Pot

Oleh : Soeksmono Atmowardojo

Siapa bilang bertani harus punya lahan luas?!! Pernah dengar istilah ”tabulampot” ? Ya, ”Tanaman Buah Dalam Pot atau disingkat Tabulampot, adalah cara bertani dilahan yang sempit, misalnya di halaman rumah.

Kita bisa menanam tanaman yang memiliki nilai jual cukup tinggi seperti
cabai, tomat, bawang, buah segar bahkan bertanam padi pun bisa kita
lakukan dengan pot. Dengan kata lain kita bisa melakukan bisnis pertanian
ini disekitar rumah kita dengan lahan yang tidak harus berukuran hektaran.

Seperti yang kita tahu bahwa komoditas tanaman tersebut diatas
merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan di pasaran. Contohnya saja ”cabai”. Permintaan cabai dipasaran tidak pernah turun apalagi berhenti, bahkan harganya pun selalu melambung. Lalu, apa salahnya jika kita memanfaatkan peluang tersebut ?

Nah, sudah pernah melakukan tabulampot cabai ?
Tabulampot ini praktis, hemat lahan dan tenaga, selain itu kita bisa mengendalikan kualitas media tanamnya sehingga buah cabai yang dihasilkan bisa maksimal. Sekali masa tanam, produksi cabai bisa mencapai 1 kg per tanaman. Coba bayangkan jika kita punya 20 saja pot tanaman cabai, berapa rupiah yang bisa kita dapatkan dengan harga cabai keriting sekarang adalah Rp 28.000,-.
Penasaran bagaimana caranya melakukan tabulampot ? Berikut 3 tahapan
melakukan tabulampot dengan 20 pot tanaman cabai keriting :
1. Penyemaian dan penanaman cabai,
2. Pemeliharaan tanaman,
3. Pemanenan cabai.

Penyemaian dan Penanaman Cabai
1.   Siapkan pot besar berdiameter + 30 cm, isi pot dengan tanah subur dan kompos.
2.   Basahi tanah, lalu tebarkan bibit cabai.
3.   Letakkan pot di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung hingga bibit cabai berkecambah.
4.   Pindahkan benih cabai yang sudah berkecambah di tempat yang teduh selama 4-5 minggu.
5.   Setelah 4-5 minggu, pindahkan pot pada tempat terbuka.

Pemeliharaan
1. Pengajiran (penopang tanaman)
§         Lakukan pengajiran saat tanaman berusia 5-6 minggu agar tanaman cabai tegak.
§        Buat ajir dari bambu dengan ukuran 2x100cm, lalu tancapkan ajir dengan jarak 10 cm dari tanaman dengan kedalaman 25-30 cm.
§         Ikat tanaman dengan ajir menggunakan tali rafia setelah berumur 8 minggu.






2. Pengendalian hama dan penyakit
§         Hama tanaman cabai biasanya adalah ulat daun dan kutu daun.
§         Daun yang terkena ulat atau kutu diambil dan tidak perlu menggunakan pestisida.
3. Penyiangan
  • Lakukan penyiangan tanaman jika terlihat gulma/tanaman pengganggu dengan cara mencabutnya saja.




4. Penyiraman
  • Siram tanaman setelah 10 hari tanam dan sesuaikan dengan kelembapan tanaman.







Pemanenan
  1. Panen cabai yang sudah berwarna merah (setelah 3 bulan tanam, panen berikutnya 2-3 hari sekali hingga tanaman kering, biasanya bisa sampai 9 kali panen).
  2. Simpan pada karung dan cabai siap dijual.


Mudah bukan caranya? Sekarang, mari kita hitung untung ruginya.

Modal
Benih cabai (1 sachet)                           Rp  25.000,-
Kompos                                               Rp  30.000,-
                                                            __________ +
Total                                                     Rp  55.000,_

Biaya Peralatan
Pot plastik (20 buah, @Rp 5.000)          Rp 100.000,-
Bambu untuk ajir                                    Rp  10.000,-
Rafia                                                      Rp     500,-
Gembor/Alat penyiram                           Rp  20.000,-
                                                          __________ +
Total Biaya Peralatan                              Rp 130.000,-

Peralatan digunakan 2 kali produksi, jadi besarnya biaya penyusutan peralatan adalah Rp 130.500,-/2 = Rp 65.250,-

Perhitungan Untung-Rugi
Biaya produksi (Rp 55.000,-+Rp 65.250,-)   Rp 120.250,-
Hasil penjualan (20kg, @Rp 28.000,-)           Rp 560.000,-
                                                                    ___________ +
Untung                                                           Rp 439.750

Dari perhitungan diatas, jika kita menanam tabulampot cabai sebanyak 20 pot saja kita bisa meraup keuntungan hingga Rp 439.750,- dengan masa tanam 3 bulan. Lumayan bukan untuk tambahan pendapatan Anda. Keuntungan bertani dengan sistem tabulampot adalah :
  1. Investasi hemat, karena peralatan dapat digunakan 2 - 3 kali produksi.
  2. Hemat lahan, karena dapat dilakukan dilahan sempit bahkan dipekarangan rumah.
  3. Dengan modal yang tidak mahal, bisa didapatkan keuntungan yang berlipat (3 kali) dari modal produksi .
Tertarik mencoba melakukan bisnis ini ? Segera manfaatkan pekarangan rumah Anda untuk menanam tabulampot. Tunggu apalagi... Lakukan tabulampot dan panen rupiahnya.
Selamat mencoba !!

----------------------------------------------
Sumber :
Bisnis Cabai Anti Rugi, Trubus edisi Januari 2010
Panduan Budidaya Tanaman Sayur, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB, 2006
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat dihubungi via email : monocinde@gmail.com


Tidak ada komentar