Untung Berlipat, di Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Untung Berlipat di Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Oleh : Soeksmono Atmowardojo
Bulan puasa bagi umat muslim adalah bulan berkah untuk menuai pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainya. Sedangkan bagi pebisnis dan pedagang, bulan puasa bisa jadi sebagai bulan naiknya omzet atau malah sebaliknya sebagai bulannya penurunan
“Nah…, apa yang sudah dipersiapkan untuk usaha kita?
Belum melakukan apa-apa? Waahhh sayang lho…!”
Bagi pengusaha dan pedagang yang biasa mengalami penurunan omzet di saat puasa, bagaimana siy caranya menaikkan omzet?
Menyiasati perubahan kegiatan
Di bulan puasa tentunya akan terjadi perubahan pola kegiatan, yaitu pola makan, kegiatan rutin, hiburan, dan lainnya. Misalnya perubahan waktu makan, bagi pedagang yang menjual makanan di pagi dan siang hari akan mengalami penurunan omzet. Perubahan ini bisa disiasati pedagang makanan dengan mengubah waktu berjualan, menjadi mulai dari sore hari menjelang berbuka puasa sampai waktu imsak menjelang subuh.
Nah, bagaimana pelaku usaha menyiasati perubahan pola kegiatan ini supaya omzet tidak menurun dan bahkan menambahnya?
Seperti yang dialami oleh Dewi Ana, pedagang yang ada di Juanda, Surabaya yang sudah sepuluh tahun mengelola usaha kelontong. Omzet yang diperoleh dari dua toko kelontong yang diberi nama Toko Barokah, di luar bulan puasa adalah 35 juta sampai dengan 45 juta rupiah per hari. Tapi, di saat memasuki bulan puasa omzetnya cenderung menurun.
Belajar dari pengalaman dan juga membaca minat pembelinya, supaya omzet tidak turun, Dewi Ana melakukan hal berikut :
Alhasil, omzet di bulan puasa tidak lagi menurun, malah sebaliknya omzetnya melebihi dari bulan-bulan lainnya.
Langkah-langkah meningkatkan omzet saat puasa
Sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan omzet saat menjelang puasa adalah:
1. Kurangi order atau pembelian barang dagangan yang kurang laku saat puasa
2.Tambah stok barang dagangan yang lebih laku atau permintaannya
bertambah saat puasa.
3. Pasang informasi promo dengan jelas, baik memakai poster maupun media
sederhana seperti karton atau media promosi lain, misal brosur, selebaran
dan catalog.
4. Adakan harga promo pada barang yang lebih laku dan stoknya sudah
ditambah.
5. Memberikan diskon khusus bagi pedagang musiman puasa yang membeli
bahan dalam jumlah besar.
6. Menjalin rekanan dengan perusahaan yang menjual parcel lebaran membeli
isi parcel dari toko Anda.
Dagangan/bisnis yang lebih laku disaat puasa
Berikut pilihan usaha yang dapat dilakukan selama bulann puasa :
1. Momen berbuka puasa.
Menjual kebutuhan berbuka puasa adalah menjual kolak, kue-kue basah,
kurma, aneka minuman dan sirup sebagai pilihan ta'jil;
2. Aktivitas ibadah pada bulan puasa
Penjualan peralatan ibadah seperti mukena, sarung, sajadah, tasbih, Al- Quran, dan buku keagamaan atau CD/VCD Islami.
3. Persiapan lebaran
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis adalah pembicara seminar umkm, pengamat, pelaku umkm, dan fasilitator pemberdayaan umkm. Penulis dapat dihubungi di HP 085322879799 atau email : monocinde@gmail.com
Oleh : Soeksmono Atmowardojo
Bulan puasa bagi umat muslim adalah bulan berkah untuk menuai pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainya. Sedangkan bagi pebisnis dan pedagang, bulan puasa bisa jadi sebagai bulan naiknya omzet atau malah sebaliknya sebagai bulannya penurunan
“Nah…, apa yang sudah dipersiapkan untuk usaha kita?
Belum melakukan apa-apa? Waahhh sayang lho…!”
Bagi pengusaha dan pedagang yang biasa mengalami penurunan omzet di saat puasa, bagaimana siy caranya menaikkan omzet?
Menyiasati perubahan kegiatan
Di bulan puasa tentunya akan terjadi perubahan pola kegiatan, yaitu pola makan, kegiatan rutin, hiburan, dan lainnya. Misalnya perubahan waktu makan, bagi pedagang yang menjual makanan di pagi dan siang hari akan mengalami penurunan omzet. Perubahan ini bisa disiasati pedagang makanan dengan mengubah waktu berjualan, menjadi mulai dari sore hari menjelang berbuka puasa sampai waktu imsak menjelang subuh.
Nah, bagaimana pelaku usaha menyiasati perubahan pola kegiatan ini supaya omzet tidak menurun dan bahkan menambahnya?
Seperti yang dialami oleh Dewi Ana, pedagang yang ada di Juanda, Surabaya yang sudah sepuluh tahun mengelola usaha kelontong. Omzet yang diperoleh dari dua toko kelontong yang diberi nama Toko Barokah, di luar bulan puasa adalah 35 juta sampai dengan 45 juta rupiah per hari. Tapi, di saat memasuki bulan puasa omzetnya cenderung menurun.
Belajar dari pengalaman dan juga membaca minat pembelinya, supaya omzet tidak turun, Dewi Ana melakukan hal berikut :
- Pengaturan ulang persediaan dan pemesanan barang dagangan.
- Menentukan prospek pembeli khusus di bulan puasa.
Alhasil, omzet di bulan puasa tidak lagi menurun, malah sebaliknya omzetnya melebihi dari bulan-bulan lainnya.
Langkah-langkah meningkatkan omzet saat puasa
Sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan omzet saat menjelang puasa adalah:
1. Kurangi order atau pembelian barang dagangan yang kurang laku saat puasa
2.Tambah stok barang dagangan yang lebih laku atau permintaannya
bertambah saat puasa.
3. Pasang informasi promo dengan jelas, baik memakai poster maupun media
sederhana seperti karton atau media promosi lain, misal brosur, selebaran
dan catalog.
4. Adakan harga promo pada barang yang lebih laku dan stoknya sudah
ditambah.
5. Memberikan diskon khusus bagi pedagang musiman puasa yang membeli
bahan dalam jumlah besar.
6. Menjalin rekanan dengan perusahaan yang menjual parcel lebaran membeli
isi parcel dari toko Anda.
Dagangan/bisnis yang lebih laku disaat puasa
Berikut pilihan usaha yang dapat dilakukan selama bulann puasa :
1. Momen berbuka puasa.
Menjual kebutuhan berbuka puasa adalah menjual kolak, kue-kue basah,
kurma, aneka minuman dan sirup sebagai pilihan ta'jil;
2. Aktivitas ibadah pada bulan puasa
Penjualan peralatan ibadah seperti mukena, sarung, sajadah, tasbih, Al- Quran, dan buku keagamaan atau CD/VCD Islami.
3. Persiapan lebaran
- Menjual busana muslim, sepatu, aksesoris, tas dan pernik pribadi lainnya bisa menjadi pilihan kita.
- Dengan berjualan aneka kue kering, kacang, coklat, dan makanan ringan lainnya sebagai suguhan tentunya layak untuk dipertimbangkan.
- Tradisi memberi bingkisan dan ucapan bisa kita manfaatkan juga dengan menjual aneka parcel dan kartu lebaran.
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis adalah pembicara seminar umkm, pengamat, pelaku umkm, dan fasilitator pemberdayaan umkm. Penulis dapat dihubungi di HP 085322879799 atau email : monocinde@gmail.com
Tidak ada komentar