Bingung Menetapkan Harga Jual?



Bimbang Menetapkan Harga Jual ?!!

Oleh : Soeksmono Atmowardojo

Sudah hampir setengah tahun lamanya Pak Amat menjalankan usaha mie ayam gerobak. Biasanya Pak Amat mangkal di belakang kompleks perkantoran bersama dengan pedagang lainnya. Jam berjualan Pak Amat setiap hari dimulai sejak pukul 4 sore sampai dengan pukul 9 malam.

Saat jam pulang kantor, banyak karyawan perkantoran yang mampir untuk menikmati mie ayamnya. Banyak pelanggan Pak Amat yang menyarankan untuk menambah jenis menunya dengan makanan lain, misalnya bakso.

Ronald (pelanggan) : ”Coba dagangannya ditambah bakso, pasti tambah laris. Lumayan kan pak, buat tambah penghasilan. Asal enak dan harganya terjangkau, pasti laku”
Pak Amat : ”Iya sih mas, banyak yang ngasih saran gitu, cuma saya masih mikir-mikir”
                                     
Sejak saat itulah Pak Amat mulai menyusun rencana untuk menambah jualannya. Hanya saja, Pak Amat masih bingung, kalau jualan bakso, sebaiknya dihargai berapa ya ?

Kasus diatas adalah contoh permasalahan yang cukup sering dialami oleh pedagang jika akan menentukan harga barang yang dijual. Jika Anda sedang mengalami hal yang sama, tidak ada salahnya untuk menengok tips di bawah ini.

Tips bagaimana menentukan harga jual yang tepat :
1. Hitung harga pokok produksi barang / HPP
Berapa modal untuk membuat bakso ? Hitung harga bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuat 1 mangkok bakso. Misalnya :
Total belanja untuk 30 mangkok bakso : Rp 120.000,-
Modal 1 mangkok bakso (Rp 120.000,- / 30) : Rp 4.000,-

2. Hitung kebutuhan harian
Penghasilan yang diperoleh per hari harus dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Apa saja yang termasuk kebutuhan harian kita ?
 
Catat kebutuhan harian kita, misalnya :
1. Belanja untuk makan : Rp 30.000,-
2. Uang saku anak : Rp 5.000,-
3. Transportasi : Rp 10.000,-
4. Lain-lain : Rp 5.000,-
Total kebutuhan harian : Rp 50.000,-

3. Hitung keuntungan yang diinginkan
a. Keuntungan yang diperoleh harus dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena diatas telah dihitung besarnya kebutuhan harian adalah Rp. 50.000,-, maka minimal keuntungan yang harus diperoleh per hari adalah Rp. 50.000,-.
b. Tentukan persentase keuntungan.
Untuk usaha makanan, biasanya mengambil keuntungan kurang lebih50 % dari modal. Kita bebas menentukan keuntungan usaha. Biasanya barang yang tahan lama untungnya lebih kecil dibandingkan barang yang mudah rusak (seperti makanan).

4. Hitung pendapatan yang akan diperoleh
Untuk menghitung pendapatan harian yang diperoleh, gunakan tabel seperti dibawah ini. Misalnya :


Jadi pendapatan dapat dihitung seperti tabel dibawah :


Jadi untuk memenuhi kebutuhan harian, kita harus bisa menjual :
  • Mie ayam sebesar Rp 100.000,- per hari, atau
  • Bakso sebesar Rp 100.000,- per hari
2 (dua) pilihan diatas bisa kita gunakan dalam menentukan target
pendapatan/penjualan harian.

5. Hitung harga jual yang sesuai
Harga jual bakso dihitung sebagai berikut :
Modal 1 mangkok bakso = Rp 4.000,-
Tingkat keuntungan yg diinginkan = 50%


Harga jual per mangkok = Rp 4.000,- + (50% x Rp 4.000,-) = Rp 6.000,-
Dari hitungan diatas, kita bisa tetapkan harga bakso = Rp 6.000,- per mangkok.

6. Survei harga pasaran
a. Lakukan survey harga ke pedagang bakso lainnya
b. Harga yang ditetapkan jangan sampai memiliki perbedaan yang sangat jauh
Seperti yang dilakukan Pak Amat,
Pak Amat : ”Kayaknya sudah pas kok harga yang saya tetapkan. Di tempat lain, baksonya di jual segitu juga, antara Rp 5.000 - Rp 6.000”
Bu Amat : ” Ya sudah pak, kita jual segitu saja”

Target jual bakso per hari = Rp. 100.000,- / Rp. 6.000
                                   = 16,67 dibulatkan menjadi 17 mangkok.
Sebanyak 17 mangkok sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, namun perlu diingat masih banyak biaya lain yang harus kita tanggung seperti biaya operasional, tabungan, target untuk mencapai impian, dan memperbesar usaha. Jadi, berjualah sebanyak rata-rata berapa habisnya setiap hari. Kalau lebih mampu, gunakan shift jika memang memungkinkan jualan 24 jam penuh.
Semoga selalu laku, sukses jadi orang kaya, dan tetap semangat.

------------------------
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat dihubungi via email, yakni monocinde@gmail.com

Tidak ada komentar