ads-banner

Usaha Ikan Balita, Rejeki Dewasa



Usaha Ikan Balita
Rejeki Dewasa

Oleh : Soeksmono Atmowardojo

Usaha ikan balita, tapi rejeki dewasa (keuntungan besar). Siapa yang tidak mau ? Saat ini, bisnis ikan balita sedang ramai dibicarakan, banyak orang mencoba terjun dibidang budidaya ikan balita yang bisa dilakukan di lahan persawahan. Sekali mendayung 2 pulau terlampaui. Inilah perumpamaan untuk budidaya ikan balita. Setidaknya ada 2 keuntungan yang didapatkan yakni keuntungan dari penjualan padi dan keuntungan dari penjualan ikan balita. Proses budidayanya mudah dan tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukannya, hanya sekitar 3 bulan saja, sudah bisa dipanen.

Selama ini, ikan balita hanya dijual segar, padahal bisa dibuat menjadi keripik ikan balita dengan harga yang jauh lebih tinggi. Ikan balita segar hanya dihargai Rp 20.000,-/kg. Namun, jika sudah diolah menjadi keripik, harganya bisa naik 10 kali lipat menjadi Rp 20.000,- per 100 gram. Padahal proses yang dilakukan untuk membuat keripik cukup mudah dan sederhana. Anda cukup membersihkan sisik dan isi perutnya, mencuci bersih lalu menggorengnya.

Masa simpan keripik ikan balita ini bisa mencapai 1 bulan asalkan dimasukkan dalam tempat kedap udara. Banyak orang menyukai keripik ikan balita karena rasanya yang gurih, renyah dan bisa dimakan beserta tulangnya. Keripik ikan balita ini bisa dijadikan camilan atau teman makan nasi Anda. Produk ini bisa dipasarkan di toko oleh - oleh atau toko camilan. Saat ini, bisnis keripik ikan balita masih sangat potensial. Bagaimana cara membuatnya ? Mari kita simak tips dibawah ini.

Cara membuat keripik ikan balita dengan bahan 6 kg ikan balita :



 



Cukup sederhana bukan cara membuatnya ? Berapa untungnya ya ?
Biaya Modal Usaha
• Ikan balita segar (6 kg @ Rp 20.000,-/kg) : Rp 120.000,-
• Tepung beras (3,5 kg @ Rp 5.000,-/kg) : Rp 17.500,-
• Minyak goreng (1 liter @ Rp 11.500,-/liter) : Rp 11.500 ,-
• Tepung kanji (600 gram @ Rp 3.600,-/kg) : Rp 2.160,-
• Ketumbar (200 gram @ Rp 18.000,-/kg) : Rp 3.600,-
• Bawang putih (200 gram @ Rp 18.875,-/kg) : Rp 3.775,-
• Gas 3 kg (1 kg @ Rp 15.000,-/3 kg) : Rp 5.000,-
• Plastik PP (20 kantong @ Rp 150,-) : Rp 3.000,-
• Kunyit (300 gram @ Rp 2.100,-/kg) : Rp 630,-
• Garam (100 gram @ Rp 2.125,-/kg) : Rp 200,-
• Gula (50 gram @ Rp 8.000,-/kg) : Rp 400,-
Total biaya produksi : Rp 167.765,-

Harga pokok 1 bungkus keripik ikan balita (100 gram) adalah
Rp 167.765,-/20 = Rp 8.388,- / bungkus
Biaya Investasi Usaha
• Ember : Rp 10.000,-
• Pisau : Rp 10.000,-
• Talenan : Rp 5.000,-
• Penggorengan (wajan) : Rp 40.000,-
• Kompor : Rp 150.000,-
• Baskom plastik (2 pcs @ Rp 5.000,-) : Rp 10.000,-
• Tampah (nyiur) : Rp 10.000,-
• Tumbukan : Rp 10.000,
Total biaya investasi : Rp 245.000,-

Peralatan digunakan selama 1 tahun atau 365 kali pakai
Jadi biaya pakai peralatan adalah Rp 245.000,-/365 = Rp 671,- / kali pakai
Harga modal 1 bungkus keripik (100 gram) adalah
Rp 8.388,- + Rp 671,- = Rp 9.059,- dibulatkan Rp 9.100,-
Harga jual per bungkus : Rp 20.000,-
Harga pokok produksi per bungkus : Rp 9.100,-
Keuntungan per bungkus : Rp 10.900,-
Dari perhitungan diatas, untuk sekali produksi 6 kg ikan balita segar,
diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 218.000,-. Jumlah yang lumayan
bukan untuk menambah pendapatan Anda ?

Tertarik mencobanya ?!!

----------------------------------
Sumber :
Dari berbagai sumber di internet
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat dihubungi via email, yakni monocinde@gmail.com


Tidak ada komentar