Klinik Usaha : Cara Menghadapi Persaingan Usaha

KLINIK USAHA : CARA MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA
Oleh : Soeksmono Atmowardojo

Banyak pertanyaan dari para klien saya mengenai soal ini. Persaingan usaha merupakan hal yang sebenarnya sudah seharusnya wajar. Yang namanya hidup, apapun yang kita lakukan setidaknya pasti ada yang meniru, semoga apa yang selalu kita lakukan adalah dengan niat baik dan untuk kebaikan.

Yang jadi masalah adalah para pelaku usaha yang tidak merasa siap menghadapi persaingan, berpikiran negatif, dan malah pada akhirnya bermain curang, semoga ini tidak terjadi dan jangan sampai terjadi dengan kita semua ya.

Awalnya menjalankan usaha, terasa rutinitas dan sudah berjalan apa adanya dalam waktu sekian tahun, dan tidak terasa. Kemudian pada suatu waktu, di dekat lokasi usaha, ada tempat usaha yang sangat mirip dengan usaha yang dijalani. Biasanya di benak para pelaku usaha, terbersit, “Wah ada apa neh? Kok ada yang berani sama?”
Kenapa siy ada pelaku yang tidak merasa siap dengan persaingan usaha? Yuuk kenali gejalanya :
Hampir semua pelaku usaha ingin memiliki zona nyaman, dalam arti zona nyaman, punya pelanggan banyak, tidak ada saingan, tidak mau berpikir lebih maju lagi, merasa cukup dengan pemasukan yang ada. Ketika ada pesaing usaha, biasanya yang terjadi hanyalah keluhan, membicarakan kekurangan dan kejelekan pesaing, bawaannya emosi marah, dan pesimis dengan keadaan.

Apa yang harus dilakukan?
  • §  Tetap tenang
  • §  Berpikir jernih
  • §  Kuasai kondisi emosi dan berdoa
  • §  Fokus pada keberhasilan dan keluar sebagai pemenang


Yuuk lakukan tips berikut ini :


Kenali Pesaing Anda
Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan, kalau lokasi usaha pesaing sangat dekat, mintalah orang lain untuk berbelanja di tempat pesaing usaha anda. Pelajari semua kelebihan dan kekurangannya. Contoh : Di saat retail waralaba minimarket masuk, tidak sedikit toko kelontongan merasa pemasukannya sangat terancam, namun ada klien saya yang masih merasa tenang, kenapa?
Karena klien saya orangnya kreatif dan terima masukan. Apa yang dia lakukan?
  • §  Di minimarket tidak menjual lampu murah yang harganya kisaran 7 ribu, dia menyediakan.
  • §  Minimarket tidak jual tabung gas, dia sediakan.
  • §  Minimarket tidak melayani pembelian lewat sms, dia berikan nomer hapenya ke semua pelanggannya apabila butuh belanja yang tidak repot silahkan sms dan barang akan diantar.

Jadi kenali apa yang jadi kekurangan para pesaing, dan lakukan sesuatu yang pesaing tidak lakukan.


Geser lokasi usaha anda dan mulai berpikirlah untuk buka cabang
Ada suatu kejadian dimana ada apotek kecil yang cukup laris dan memiliki beberapa pelanggan. Setelah berjalan sekitar 8 tahun, persis di depannya ada apotek baru yang besar dan terkenal. Apotek baru ini namanya sangat terkenal di seluruh Indonesia, dan apotek kecil ini merasa tahu diri. Tahu apa yang dia lakukan?
Apotek kecil ini mencari lokasi baru, tidak lagi di jalan besar di depan pesaing barunya, namun dia berpindah lokasi di jalan yang mendekati perumahan. Strategi usahanya adalah dia hadir di suatu jalan suatu perumahan yang menuju ke apotek besar itu. Dan harga yang dia tawarkan di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) yang tertera di obat. Bahkan pemilik apotek ini merasa beruntung dengan adanya kehadiran pesaing baru tersebut. Dia bilang,”untung ada itu pesaing, saya baru tersadar dan terpikir untuk pindah setelah ada apotek besar itu. Dan di tempat saya sekarang, omzet saya sampai 4x lipat dibandingkan di tempat sebelumnya.”


Ubah jam operasional layanan
Hampir sama kejadiannya dengan apotek, kalau yang satu ini adalah bengkel mobil. Ada bengkel yang lokasinya di jalan besar di suatu kota kecil, dan sudah merintis usahanya 10 tahun lebih lamanya. Sejauh itu pemasukan sudah lumayan bagus dan pelanggan tetap sering datang walau kadang hanya ganti oli mesin saja. Masalah usahanya datang di saat ada pesaing baru yang memiliki fasilitas bengkel lengkap dengan sarana cuci mobil, tahun pertama kehadiran bengkel mobil baru, masih bisalah dia abaikan, dan yang ada di pikirannya, “Rejeki mah sudah ada yang ngatur.” Pikiran positif yang sangat bagus, yang seharusnya disertai pembenahan dan perbaikan apa yang masih kurang dalam bengkel mobilnya. Begitu menginjak tahun kedua, barulah terasa omzet yang selama ini bagus mulai berkurang, menginjak tahun ketiga, barulah sangat terasa karena tidak hanya omzet saja yang sudah berkurang banyak namun juga mobil yang masuk sudah sangat sepi, bisa dihitung. Barulah sangat tersadar yang sebenarnya cukup terlambat, berpikirlah keras ini pemilik usaha. Apa yang dia lakukan? Mau menambah fasilitas seperti ruang tunggu ber-AC, dongkrak otomatis, atau mengubah pelayanan lebih baik lagi sudah dia lakukan dan ternyata belum membuahkan hasil yang signifikan. Akhirnya saya tanya, bengkel pesaing bukanya jam berapa, pemilik usaha ini jawab,”Antara jam 7 pagi sampai jam 5 sore.” Saya tantang, “kalau mau balik seperti dulu, mau buka bengkel dr jam 12 siang sampai jam 11 malam?” Dia hanya menggelengkan kepala dan tidak habis pikir kenapa saya bisa punya masukan seperti itu. Syukurnya masukan saya dijalankan, dan apa yang terjadi setelah 2 bulan berjalan? Bengkelnya mulai ramai dan pemasukannya kembali normal, pelanggannya yang berubah saat ini. Mobil yang masuk ke bengkelnya rata-rata adalah mobil angkutan desa, mobil box dan mobil pick up para pedagang, dan mobil para pegawai yang sibuk di jam kerja.


Ganti gaya pelayanan
Pelayanan jangan sama kalau sudah ada pesaing usaha, apalagi persaingan yang sangat ketat. Coba lihat di mall yang mana ada satu lantai khusus buat para pedagang hanphone atau komputer. Wah itu benar-benar menuntut gaya pelayanan yang prima. Gaya pelayanan ada beberapa macam, seperti :
  • Profil orang, orang yang rupawan dengan gaya bicara yang santun biasanya akan buat betah pelanggan. Dengan dandanan yang santun dan menarik, senyum ramah, biasakan sapa orang, dan ucapkan terima kasih saat sudah selesai, akan memberikan kesan tersendiri bagi para pelanggan dan pembeli.
  • Fasilitas, seperti angkringan di Jogja yang sekarang sudah jamak pakai wifi, para anak muda yang jadi langganan betah nongkrong dan tak sadar sudah banyak menghabiskan cemilan atau beberapa bungkus nasi kucing.
  • Kasihlah bonus atau hadiah waktu pelanggan setia sedang ulang tahun, ini akan membuat kesan mereka merasa diperhatikan. Begitu kedekatan emosional sudah mereka miliki maka harga dagangan anda bukanlah yang nomer satu.
  • Atau ubah cara atau perilaku, misalnya di warung nasi awalnya anda sebagai pedagang mengambilkan nasi dan lauknya, sekarang para pelanggan atau pembeli bisa mengambil sendiri ala prasmanan karena dirasa hal itu dianggap lebih nyaman.


Promosi dan Mau berikan garansi
Lakukan sekali-kali promosi dengan variasi cara, misal potongan harga, berikan bonus produk tertentu, atau buat kegiatan bersama. Contohnya berikut ini :
  • Misal ada produk baru yakni minyak goreng, dan merk minyak goreng itu anda yakini baru anda saja yang jual di daerah tersebut. Biasanya untuk produk baru dari agen ada komisi yang lumayan untuk jumlah tertentu, anda bisa umumkan bahwa harga normalnya sekian, dan saat ini promosikan dengan harga miring. Kok bisa harga miring? Ya tentunya anda “berkorban” untuk komisi yang nantinya seharusnya diterima. Usahakan sediakan barang-barang yang tidak dimiliki oleh pesaing anda.
  • Bonus produk tertentu, lihat dan hitunglah stok produk yang anda miliki, adakah produk yang stoknya masih banyak dan akan mendekati tanggal kadaluwarsa? Daripada stok menumpuk, berikanlah ke pelanggan sebagai bonus atau imbalan atas pembelian untuk produk tertentu. Atau kalau masih memungkinkan kasih harga istimewa, bukan semata-mata bonus, terserah anda baiknya seperti apa.
  • Buat kegiatan bersama, seperti nonton bola bareng atau nonton GP (motor balap) bareng di warung makan anda. Siapkan tempat, proyektor, dan layar lebar, dijamin pada betah dan buat mereka nyaman dengan menu makanan khas warung anda.
Dan masih banyak lagi.
Nah berikanlah garansi untuk kenyamanan mereka dalam bertransaksi. Garansi ini gak berlaku buat para pelaku usaha yang strateginya mengandalkan harga murah ya. Kalau harga buat pelanggan terjangkau dan mereka gak sensitif dengan harga sebaiknya berikan garansi. Misal kalau sampai ada telor yang busuk di belanjaan mereka, akan diganti 2x lipat. Kalau sampai dalam seminggu motor yang diperbaiki masih bermasalah, silahkan datang gratis untuk diperbaiki lagi. Sesuaikan dengan kondisi usaha yang ada.

Semoga tulisan ini menginspirasi para pelaku usaha, jangan takut atau khawatir dengan persaingan usaha, mau dimanapun dan kapanpun untuk menuju keberhasilan pasti akan menghadapi persaingan. Yang penting tenang dan fokus pada solusi.


Penulis adalah blogger dan praktisi pelatihan UMKM. Penulis juga merupakan seorang motivator dan business coach. Penulis dapat dihubungi melalui email : monocinde@gmail.com HP : 085322879799


Tidak ada komentar